Sabtu, 23 Juni 2012

"Nature" Kalbar

Pulau Kalimantan adalah salah satu pulau yang di lewati oleh garis khatulistiwa dan kota yang di lalui garis khatulistiwa adalah kota Pontianak. Di kota Pontianak ini juga terdapat Tugu Khatulistitwa yang di bangun pada tahun 1928.
Kota Pontianak merupakan Ibukota Propinsi Kalimantan Barat
Tinggi permukaan tanah dari permukaan laut antara 0,8 s/d 1,5 meter

Struktur tanah merupakan lapisan tanah gambut bekas endapan Lumpur Sungai Kapuas. Lapisan tanah liat baru dicapai pada kedalaman 2,4 meter dari permukaan laut

Kota Pontianak termasuk beriklim tropis dengan suhu yang tertinggi ( berkisar antara 28 –32 derajat C dan suhu rata –rata pada siang hari 30 derajat C )
Kota Pontianak terletak pada garis lintang 0 derajat bertepatan dengan garis Khatulistiwa dan 109 derajat, 20 menit, 00 detik Bujur Timur


 Festival Khatulistiwa

Tugu Khatulistiwa ini berada di jalan Khatulistiwa kecamatan Pontianak Utara. Letak nya berada di pinggir jalan raya sehingga bila pengunjung ingin berkunjung Tugu Khatulistiwa ini tidak sulit untuk mencari lokasinya. Saat yang tepat untuk mengunjungi Tugu Khatulistiwa adalah saat dimana terjadi nya titik Kuliminasi yaitu pada bulan Maret dan September.



Seperti tanggal 22 September 2011 adalah perayaan titik kulminasi yang di rayakan serentak dengan Festival Budaya Bumi Khatulistiwa. Tugu Khatulistiwa ini berada tidak jauh dari sungai sehingga bila di kunjungi pada waktu sore memberikan suasana yang berbeda terutama suasana senja di pinggiran sungai, sembari memandangi Tugu Khatulistiwa. Selain itu di sekitar Tugu Khatulistiwa ini juga halaman nya tertata rapi serta bersih. Rumputnya yang hijau serta tumbuhan - tumbuhan yang hijau beserta tanaman hias yang sangat indah.

Air Terjun Tikalong

Dengan pesona alam yang menakjubkan tak ada salahnya jika Kalimantan Barat menjadi salah satu tempat wisata favorit bagi Anda. Di daerah ini banyak sekali lokasi wisata alam berupa riam atau air terjun.
Salah satu tempat wisata yang wajib Anda kunjungi di Kalimantan Barat adalah air terjun Tikalong yang terletak di Kabupaten Bengkayang. Air terjun Tikalong merupakan air terjun mini dengan aliran air yang cukup deras namun sangat jernih.
Dengan udaranya yang sejuk dan nyaman menjadi tempat favorit bagi masyarakat untuk berlibur. Banyak orang yang datang ke kawasan ini untuk menikmati keasrian alam sekitar air terjun sambil berbasah-basah ria.

Jika Anda beruntung di kawasan ini Anda dapat menjumpai tanaman Keladi Tikus dengan bunganya yang berwarna ungu. Untuk menuju air terjun Tikalong dapat ditempuh dari kota Pontianak dengan mengendarai mobil selama 4 jam.


Pantai Kijing
Pantai Kijing yang merupakan pantai nan indah, terletak 18 kilometer dari kota Mempawah. Di pantai ini tersedia fasilitas kantin, kolam renang, musholla, wihara, taman dan panggung pertunjukan. Panggung pertunjukan menampilkan berbagai acara hiburan pada akhir pekan dan hari-hari libur lainnya. Lokasi pantai Kijing dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda dua dan empat.

Nama Kijing berasal dari nama sejenis kerang berbentuk kecil dan memanjang yang banyak terdapat di tepi pantai. Sebelum menjadi lokasi obyek wisata seperti sekarang. Pantai Kijing merupakan tempat hidupnya hutan mangrove dengan berbagai jenis biota laut seperti kepiting, kerang, dan sebagainya. Di sepanjang pantai wisata Pantai Kijing, mulai dari arah Selatan hingga ke Utara yang terlihat hanya hamparan pasir putih dan rindangnya pohon kelapa sebagai tempat berteduh. Suasana pantai memang tak bisa dipungkiri memberikan keindahan tersendiri. Apalagi jika menjelang sore hari dan waktu terbenamnya sang matahari di ufuk Barat, memberikan kepuasan tersendiri bagi pengunjung. 

Pantai Pasir Panjang

Jejeran pohon kelapa yang mengawal bentangan pasir putih di Pantai Pasir Panjang, Kalimantan Barat seakan tak berujung. Bila beruntung dan cuaca cerah, Anda bisa mengintip Malaysia dari pantai ini.
Udara segar ditambah suasana yang jauh dari hiruk pikuk ibukota, dijamin ampuh menyegarkan kembali pikiran Anda. Pantai Pasir Panjang di Singkawang, Kalimantan Barat, boleh di datangi
pemandangan pulau-pulau di sekitarnya menjadi latar belakang yang sangat menawan. Pulau Kelapa dan Pulau Mentete menyatu dengan hutan pinus yang tertata rapi seolah membungkus pantai cantik ini. Sungguh, Pasir Panjang ini memiliki alam yang sangat eksotis.
Saat cuaca cerah, pelancong bisa melihat Malaysia. Saat senja menjelang, sunset cantik nan eksotis siap mengisi memori kamera Anda. Baru setengah mentari menenggelamkan tubuhnya, segerombolan ikan terbang "menari" di laut. Wah!
Berjarak sekitar 142 kilometer dari Kota Pontianak, wisatawan bisa memulai perjalanan dari Bandara Supadio atau Terminal Bus Pontianak. Dari sini pengunjung bisa naik taksi, travel, atau bus untuk sampai ke Kota Singkawang. Selanjutnya, dari Singkawang, wisatawan bisa menggunakan taksi, bus, atau minibus.
Tidak ada kata menyesal dan bosan setelah datang ke pantai ini. Bahkan wisatawan mancanegara sudah banyak yang mengincar dan mendatangi Pasir Panjang. Wow! Tuhan, benar-benar mahir dalam menata alam semesta ini.
Siapkan peralatan dan perbekalan, karena keindahan tak berujung di Pantai Pasir Panjang akan membuat anda lupa waktu.

Deden Rojudin,Mempawah/Kalimantan Barat

Selasa, 12 Juni 2012

Menjelajahi hutan hujan papua

Perjalan surveyor yang menjelajahi semua pulau di negeri ku ini telah aku mulai sejak lulus dari sekolah  pemetan di kota kelahiran sejak tahun 2007, sudah berbagai tempat,baik pulau kecil,maupun besar telah aku singgahi,banyak suka duka yang aku alami selama menjadi petualang ,keluar masuk perusahaan,samapai akhirnya saya masuk sebuah BUMN. yang bergerak di bidang pertambangan.ya di PT.ANTAM saya mulai masuk dan mengenal dunia pertambangan.

Perjalalan di mulai dari jakarta menuju kota terbesar di bagian timur indonesia ini jayapura,yang langsung di sambut oleh indahnya danau sentani nan eksotis,,ya di menuju bandar udara sentani.

Dari sentani saya melanjutkan perjalanan menuju Oksibil sebuah kota pegunungan yang terletak di ujung timur pulau papua uang berbatasan langsung dengan Papua New Guinea

Oksibil adalah ibu kota Pegunungan Bintang Papua, kota kecil yang sejuk dan dingin ini terletak di ketinggian sekitar 1400 meter dari permukaaan laut, dengan panorama alam yang masih terasa asli dan asri kota oksibil terasa sejuk dan damai. Kota oksibil merupakan kota yang berada di cekungan yang dikelilingi tangkapan aiar hujan pegunungan kapur (kars) berkarakter hutan hujan pegunungan tinggi. 

Kesan lain yang menonjol di kota Oksibil adalah harga kebutuhan hidup baik kebutuhan pokok dan kebutuhan sekunder lainya. Contoh harga sayur kol dengan ukuran normal (sebesar kelapa) harga sudah pasti diatas dua puluh ribu per biji, semen per sak 800.000 - 1.200.000, bensin dan solar harga rata rata 35.000 per liter, demikian kondisi harga yang tinggi karena semua sangat tergantung pasokan dari kota Jaya Pura dengan aalat tranport satu satunya hanya pesat udara.




Dari oksibil saya melanjutkan perjalanan ke camp eksplorasi PT.Antam unit geomin menggunakan helikopter MI milik TNI AD,perjalanan dari oksibil ke segnam menggunakan heli hanya 15 menit saja,tapi kalau kita berjalan kaki menghabiskan waktu kurang lebih 6 hari untuk mencapai camp utama itu.

Subhanallah,subhanallah,kata-kata itu yang keluar dari hati,dan mulut saya ketika pertama melihat rimbanya hutan yang belum terjamah oleh manusia.



WELCOME to SEGNAM 
Adalah tulisan yang pertama yang saya ketika turun dari helikopter yang mengantarkan saya ke lokasi camp PT.Antam unit Geomin.

Hutan hujan oksibil


Hijauanya Hutan di oksibil bukan gambaran kecukupan akan daya menyimpan air, yang umumnya terjadi di hutan hutan lain di luar papua, hal ini yang sering mengecoh kita, bahwa kita sering beranggapan bahwa hijau hutan identik dengan tingginya air yang disimpan dalam hutan, ini tidak berlaku di hutan oksibil. Kenapa demikian, karena lantai hutan di sana merupakan batu kars hampir sama dengan Wonosari, yang memiliki solum tanah sangat tipis, namun karena karakter hutan hujan pegunungan tinggi yang memiliki intensitas dan jumlah hujan yang tinggi maka sifat hijau vegetasinya juga selalu tampak lestari, padahal sebenarnya jangka panjang sangat rawan kekeringan apabila salah pengelolaannya. Coba bayangkan apabila hujan di oksibil sempat tidak turun selama 2 -3 minggu, saya percaya kekeringan sudah tentu akan dirasakan, apalagi tempat penyimpanan air alami (reservoir) yang ada saat ini khususnya di lembah justru sekarang banyak berubah menjadi tempat pemukiman (kota) , maka perencanaan pemanfaatan sumber daya lahan dan hutan serta pengelolaannya sudah barang tentu harus secermat mungkin dan mengedepankan kelestarian lingkungan menjadi sangat prioritas saat ini.




Berburu di hutan 

Berburu merupakan hal atau kebiasaan manusia mencari atau mengejar binatang dengan cara jituh yang mereka miliki. Dengan cara- cara yang mereka miliki inilah merupakan kebiasaan atau sistem social masyarakat. Pengertian perburu menurut Kamus besar bahasa Indonesia mengejar untuk menangkap binatang di dalam hutan.



Alat berburu



Di daerah Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, untuk berburu binatang ( kuskus pohon) atau bintang lainya, menggunakan senjata tradisional. Senjata tradisional ini adalah busur dan anak pana. Anak pana ini ada berbagai jenis, diantaranya; betop, awel, batol, arah (sebutan dari bahasa Ngalum). Dari ke empat anak panah diatas fungsinya masing- masing.

Betop merupakan salah satu anak panah yang berjenis besar. Anak panah (betop) terbuat dari bambu. Cara membuat anak panah (betop) ini adalah mengambil babu yang sudah tua, lalu kemudian dipotong- potong. Setelah itu, di belah- belah menjadi beberapa bagian kemudian akan dikeringkan diatas atap tungku api. Setelah kering, lalu kemudian akan dibuat menjadi anak panah. Bentuk anak panah ini adalah tidak bulat panjang, tetapi agak tipis dan lebar dan kedua ujungnya tajam. Anak panah ini biasa gunakan untuk membunu babi atau sapi, rusah, dan binatang yang berjenis besar.
Awel ini merupakan salah satu jenis anak pana yang dibuat dari kayu sembarangan.  Bentuk anak panah ini seperti paku seng. Fungsi anak panah ini adalah untuk membunu ular atau cecak, burung, tikus tanah, dan binatang yang berjenis kecil lainya.
Batol merupakan salah satu jenis anak panah yang dibuat dari akar buah pandan atau dengan kayu. Fungsi utama anak panah ini adalah untuk membunu burung, kuskus, tikus tanah, ikan, dan binatang lainya, dan.
Arah merupakan salah satu jenis anak panah yang di buat dari kayu yang khusus. Karena anak pana ini merupakan anak pana yang paling penting dan berbahaya. Anak pana ini pajang dan ada giginya, untuk merobek binatang. Jenis anak pana ini,  paling utama dan peranan penting  dalam berburu atau pun gunakan dalam perang. Dalam fungsinya adalah gunakan untuk membunuh manusia, kuskus, babi, sapi, dan binatang lainya.

Jadi pada intinya adalah bahwa cara berburu kuskus pohon, ini ada maksud tertentu yang berarti bagi masyarakat. Kedua  acara ini harus digelar atau di lakukan bersamaan hingga berakhirnya. Karena kedua acara ini saling mendukung satu sama lainya (ada kaitanya/ hubungan timbale - balik ).
Berburu kuskus hanya sekedar (bukan karena adat) ini dalam pencariannya dan untuk mendapatkan bintang ini sangat susah. Dan hal ini kemungkinan besarnya adalah kuskus ini merupakan salah satu binatang  yang berlambang atau simbol dalam  tata cara adat (atangki) masyarakat Kabupaten Pegunugan Bintang. Aratinya kuskus ini sebagai salah – satu binatang yang berarti bagi kehidupan masyarakat Pegunungan Bintang, Papua.  Lalu kemudian, istilah yang biasa di gunakan dalam bahasa ngalum adalah kakaki. kaki artinya symbol keperyaan bagi masyarakat pegungungan bintang dimana mendewasakan anak  anaka  laki- laki sebagai pemegang pondasi atau pengganti Bapak. Oleh karenanya kalau kita cari bintang ini begitu sekedar saja tidak mudah untuk menemukanya.

Untuk mencari atau  berburu binatang ini,  kita harus menggunakan peralatan berburuan yang lengkap. Peralatan atau bahan untuk mencari kuskus pohon antara lain: busur dan anak pana, peluru cis, senapan angin, senter, baterai (batere), percis, dan perlengkapan lainnya. Kadang kalah dalam pemburuan binatang ini tidak tentu kita dapat, dan sebaliknya.  Kadang tidak.
Tempat atau lokasi yang kita mau berburu bukan di ladang tau kebun, tetapi kita mencarinya di hutan belantara menggunakan senter atau cahaya bulan. Untuk ketemu binatang ini, tentu punya cara- cara tersendiri, yaitu kita duduk mendengarkan jejaknya ia mencari makan, atau pada saat ia jalan mencari makan lalu kita bisa ketahuinya. Kedua,  kalau  mau ketemu denga cepat, kita harus membawa  anjing. Kalau anjing yang kita bawa ini menggong -gong, maka itu menandakan bahwa ia ada lihat kuskus atau binatang lainya.
Setelah kita ketemu  binatang ini, kita mulai mengancang- ancang untuk membununya. Kalau pake anak pana, tentu akan panjat  pohon  lalu memana atau menembakinya. Kalau menembaki menggunakan senapan angin, hanya tinggal pompa dan menembakinya. Tapi belum tentu kita begitu tembak ia mati, tapi tembak berkali- kali baru ia bisa mati. Namun kita tembak pada sasaranya, maka ia langsung mati. Alat – alat apa sajakah yang biasa digunakan mencari atau berburu kuskus pohon ini? Marilah kita lihat satu- per satu.
Untuk berburu kuskus atau binatang lainya menggunakan alat- alat tradisional. Alat – alat teradisional yang sering digunakan adalah sebagai berikut: anak pana (arah), busur (ebon), dan alat- alat lainya; seperti batol, awel, betop dll.  Alat- alat ini harus disiapkan dalan jumlah yang banyak  khusunya anak pananya.
Adakalah mereka tidak menggunakan alat- alat diatas, hanya mereka membawa anjing dan parang saja.  Kalau ada yang  melihat kuskus pohon hanya mereka tinggal mengusir kearah anjing untuk menangkap atau membununya. Anjing yang mereka bawa itu sudah terlati sejak kecil untuk berburu.

Bukan dengan cara itu saja, melainkan cara lainya adalah jerat. Jerat ini mereka buat diatas pohon- besar, dengan maksud kalau kuskus lewat bisa menyeratnya. Cara lainya lagi adalah masyarakat pegunungan Bintang sebut adalah tangop.  Tangop artinya, salah satu cara yang dibuat untuk mendapatkan kuskus. Cara ini sangat sederhana, yaitu seketik tempat dimana kuskus lewat itu mereka akan buat semacam pagar, tetapi diatasnya pagar itu, ada potongan kayu. Dan misalnya kuskus lewat, potongan kayu itu jatuh dan menindisnya.
Setelah masuknya pengaruh luar di tengah- tengah masyarakat Kabupaten Pegunungan Bintang, sebagaian alat- alat tradisional telah punah.  Dan sekarang mereka berburu kuskus menggunakan senjata cis atau senapan angin. Bahkan alat penerang yang mereka gunakan sekarang adalah senter, bukan lagi merek mencari menggunakan cahaya bulan di malam hari. Tetapi hebatnya adalah bahwa masa dulu mereka menggunakan alat- alat tradisional dan cepat mendapatkan binatang  ini dalam waktu sekejap. Tetapi sekarang kalau mau ketemu binatang ini sangat susah. Tetapi kemungkinan besar, masa dahulu alam juga mendukung maka mereka cepat untuk menemukannya.
Berdasarkan cerita Bapa kepala suku di pepera, dulu itu kita cari binatang itu mau adakan acara adat lalu kita cari binatang ini. Dan  acara berburu yang kami lakukan duluh itu secara adat katanya. Jadi untuk mendapatkan binatang (kuskus) tidak  lama. Lalu ia pun membandingkan  masa kini dengan masa lalu. Kata Bapaku sekarang kan kamu carinya karena bukan adat, hanya sekedar mau makan saja. Makanya kamu tidak menemukannya, carinya susah lalu dapat hasilnya. Tetapi kami berburu karena mau mengadakan ritual atau mengadakan acara adat.
Kuskus yang dapat tembak, tetapi ia tidak mau mati, ini menandakan bahwa kuskus itu belum waktu untuk meninggal. Hal ini masyarakat mereka tahu dan mereka akan kastinggal mencari yang lainya. Dalam pencarian bukan karena adat ini, kadang dapat dan kadang tidak.
Alat penerang yang mereka gunakan pada zaman dahulu  adalah cahaya bulan (malam hari). Artinya bahwa, mereka (masyarakat Pegunungan Bintang) zaman dahulu mereka berburu kuskus ini menggunakan cahaya bulan (sebelum masuknya pengaruh dari luar). Cara berburu ini, mereka akan lihat suaca. Kalau suacanya cerah dan bulan terang, itulah waktu yang pas bagi masyarakat Pegunungan Bintang untuk mencari kuskus pohon.  Kalau mereka ketemu kuskus, mereka harus panjat pohon lalu memana atau membunuhnya menggunakan anak panah.

Di daerah Pegunungan Bintang yang sekarang terjadi adalah mereka tidak mau beruru tanpa ada alat- alat penerang terutama, senter dan senapan angin (cis). Namun anehnya adalah, mereka berburu  menggunakan alat- alat yang lengkap, tidak seperti duluh tapi mereka tidak mendapatkan atau tidak menemukanya bintang tersebut. Dan inilah muncul pertanyaan besar. Hal ini saya sendiri sudah menghalami waktu berburu. Bukan saya saja mengalaminya, tetapi banyak orang mengatakan demikian.
Setelah masuknya pengaruh luar di daerah Pegunungan Bintang mereka sudah tinggalkan kebiasaan yang dulu. Alat- alat tradisional yang dulu mereka gunakan untuk berburu kuskus mereka tinggalkan. Tetapi menurut resepsi saya, hal itu baik dan bisa tidak. Karena semuanya ada yang baik dan ada yang buruk. Oleh karena itu, kita jangan semua kebiasaan dulu dihilangkan. Tetapi juga perluh kita merawatinya dan melestarikan apa yang dianggap baik, dan sebaliknya.

Fungsi utama dalam acara berburu kuskus pohon  adalah untuk mendewasakan anak laki- laki menjadi manusia yang dewasa dalam mentalnya. Fungis yang kedua adalah apabilah ada seseorang sakit, untuk menyebukan orang sakit ini melalui acara berburu. Karena hal ini merupakan suatu kepercayaan atau suatu kebiasaan yang diwariskan secara turun temur. Kepercayaan atau kebiasaan ini masyarakat pegunugan bintang sangat percaya dan selalu diakui oleh setiap kelompok, setiap idnvidu dan masal.
Sestem religi atau system kepercayaan terhadap suatu alaah ini berkakitan dengan Atangki(Allah). Dimana masyarakat Pegunungan Bintang percaya kepada Atangki sebelum masuk ajaran gereja Katolik.  Berburu kuskus ini salah satu cara masyarakat menyembah kepada Atangki dengan maksud “kamulah yang kkuasa” . karena semua yang ada di muka bumi ini engkaulah yang menciptakannya. Engkaulah pelindung kami,

System social masyarakat pegunugan Bintang ada enam tingkat. Enam tingkat ini berdasarkan Adat. Karena di dalam rumah honai (bokam) ada enam tempat yang sudah sah.  Dari ke enam tingkat social ini tidak ada yang kaya, dan tidak ada yang miskin, semuanya sama.  Karena setiap manusia hidup di bumi ini hanya sementara. Hanya sebentar singgah dan sebentar akan pergi untuk selamanya. Oleh karena itu, masyarakat di daerah ini semuanya sama drjat. Tidak ada yang dianggap “ saya saja hebat, sementara yang lainya tidak.
Makna dalam acara ini paling berarti bagi masyrakat Kabupaten Pegunungan Bintang. Terutama adalah anak – anak atau generasi mudah,  baik wanita maupun pria. Anak yang sudah lalui dalam proses ini cara berpikirnya akan berbeda dengan yang tidak. Bukan hanya cara berpikir saja, tetapi dalam hal apa saja, entah pekerjaanya dia, cara berburunya, cara menanggapi sesuatu denga cepat.  Hal lain lagi adalah bahwa ia akan terjamin dalam kesehatanya, dalam keluarganya, untuk menghadapi tantangan yang dihadapinya dengan rendah hati. Oleh karenanya.

Acara ini kapan saja bisa diadakan. Hanya saja, harus sesuai dengan situasi yang ada di lingkunganya. Apabilah ada yang merasa sakit, atau mau ketempat lain karena ada kegiataan, maka akan ada acara tersebut di mulai. Lalu ada hal yang menarik dari acara ini adalah ibu yang hamil. Apabilah ibu tersebut hamil, lalu kesehatanya terganggu  maka mereka akan gelar acara ini.
Unik memang inilah wajah asli pribumi penghuni pulau paling kaya di negeri ini.

Deden Rojudin/Oksibil,Papua